Sabtu, 16 Juni 2012
PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA DAN DUNIA
Dampak dari Perang Dunia II sangat luas dalam berbagai aspek
kehidupan,misalnya:
1.Lahirnya organisasi perdamaian dunia (PBB)
Organisasi ini fokus memelihara perdamaian dunia yang dirintis oleh The
Big Five Country.Namun perkembangan sekarangatut dipertanyakan
kesanggupannya/kinerjanya,karena lebih didominasi oleh pengaruh negara
besar terutama Amerika.
2.Kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika .
Bangsa iniyang sebelumnya menjadi objek penjajahan.Proses dekolonisasi
ini dipercepat adanya kesadaran akan persamaan hak sesama bangsa
sebagaimana tercantum dalam piagam PBB.
3.Polarisai dunia.
Hal ini ditandai dengan fenomena baru lahirnya negara adikuasa dan
perang dingin.
Apa itu Negara Adikuasa/Superpower?
Adalah negara besar yang mampu mempengaruhi negara-negara lain dengan
kekuatan/kekuasaan yang dimilikinya. Ada beberapa faktor yang mendorong
negara adikuasa mampu mempengaruhi negara lain :
Faktor politik
Faktor ideologi
Faktor ekonomi
Faktor militer
Negara-negara kecil yang menjadi kawan atau sekutu negara adikuasa
disebut negara satelit.Negara adikuasa yang dimaksud adalah Amerika dan
Uni Sovyet.Kedua negara tersebut terus melebarkan sayapnya dengan
menanamkan pengaruhnya kepada negara-negara lain.Politik semacam ini
dikenal dengan Aliansi(politik mencari kawan).
Apa itu Perang dingin ?
Adalah ketegangan- ketegangan yang terjadi antara Amerika dan Uni Sovyet
di berbagai kawasan. Kejadian yang berhubungan dengan perang dingin
diantaranya:
Perang Vietnam , Perang Korea , Perang Soviet-Afganistan , Perang sipil
Kamboja, Perang sipil Angola , Perang sipil Yunani, Krisis Kongo ,
Runtuhnya Tembok Berlin, Revolusi Hongaria , Krisis Iran , Krisis misil
Kuba
Bagaimana dengan negara Indonesia?
Pengaruh polarisasi dunia bagi perkembangan di Indonesia sebagai negara
yang baru merdeka amat dirasakan.Negara kita juga menjadi ajang
perebutan pengaruh dari negara adikuasa tersebut.Hal ini dapat dilihat
dari beberapa hal pada periode waktu tertentu.
Pada masa perang kemerdekaan(1945-1949):
Setelah Amerika,Belgia dan Australia Yang tergabung dalam KTN 1947
membantu menyelesaikan konflik Indonesia –Belanda, maka terjadilah
pemberontakan PKI Madiun 1948 dimana tokoh-tokoh komunis banyak yang
melarikan diri ke Uni Sovyet.
Pada masa demokrasi liberal 1950-1959 :
Pada awalnya negara kita mencari dukungan ke barat untuk menyelesaikan
masalah Irian(terutama masa kabinet Sukiman),Sistem ekonomi yang
diterapkan juga terpengaruh sistem liberal.Percobaan sistem ini berujung
pada instabilitas politik sehingga Presiden Soekarno mengeluarkan
dekrit 5 Juli 1959 dan kita memasuki sistem baru.
Pada masa demokrasi terpimpin(1959-1965) :
Kegagalan sistem liberal mendorong sikap anti kolonialisme dan anti
barat (Amerika dkk) dan mendorong Indonesia lebih dekat dengan negara
sosialis komunis/blok timur(Uni Sovyet dkk).Pada masa ini persaingan
Blok Barat dan Blok Timur mencapai puncak nya. Pemerintah Indonesia
memainkan peran dengan merintis berdirinya gerakan non blok (GNB) tahun
1961 pertama kali KTT diselenggarakan di Beograd.Namun demikian dilain
sisi terutama dalam perebutan Irian Barat persenjataan kita dibantu oleh
Uni Sovyet.Selesai masalah Irian Barat tahun 1963 selesai tak lama
kemudian meletuslah G.30 S PKI 1965.
Periode Orde Baru 1966-1998 :
Penegasan politik luar negeri bebas –aktif agaknya mengurangi pengaruh
kedua blok dimana kita menciptakan stabilitas kawasan Asia Tenggara dan
merintis berdirinya ASEAN tahun 1968.
Didalam membangun perekonomian kita minta bantuan IMF yang cenderung
didominir oleh negara-negara Barat.Hal ini kadang berakibat kebijakan
makro ekonomi kita juga mendapat tekanan dari IMF tadi.Kondisi ini
berlangsung terus hingga Orde Baru runtuh karena krisis yang dipicu oleh
masalah ekonomi ini terutama tahun 1998.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar